TRAVELLING: Pas Hamil

Oktober 2015

Bukan keinginan saya tentunya untuk hamil jauh dari suami dan orang tua. Alhamdulillah rejeki memang sudah diatur Allah. Ketika hamil 4 bulan, saya sudah harus melakukan perjalanan jauh sendirian tanpa suami dan orang tua, dengan membawa koper bermuatan cukup berat dan dituntut untuk tetap sehat dan bugar selama perjalanan. Perut harus tetap kenyang, fisik tidak boleh lelah, dan mental harus sekuat baja, tidak boleh cengeng apalagi stres. Suami saya tidak bisa langsung ikut mendampingi menggunakan dependent visa karena status saya belum resmi sebagai student. Sesampainya di kampus nanti, saya masih harus menjalani status sebagai research student selama 6 bulan, lalu mengikuti ujian masuk universitas program master dan baru bisa ditetapkan sebagai official student setelah lulus ujian, barulah saya bisa mengundang suami dengan dependent visa. Jadi, suami saya tetap bisa datang berkunjung, namun dengan tipe visa visit family, bukan dependent visa yang berlaku 2 tahun atau selama saya berstatus scholar student di Jepang.  Singkatnya seperti itu. Panjang cerita dan tahapan bagaimana suami saya bisa mendapat dependent visa, akan saya tulis di postingan selanjutnya :)

Kala itu, saya harus terbang sendiri dari Surabaya ke Tokyo, lalu terbang lagi ke Tsuruoka karena beasiswa saya memilih airline JAL yang hanya bisa lewat rute sampai di Tokyo, lalu harus reserve sendiri jika masih akan melakukan penerbangan lanjutan. Alhamdulillah... selama perjalanan hampir tidak pernah saya menyentuh koper yang berat itu. Selalu ada orang yang membantu karena saya selalu bilang bahwa saya hamil dan butuh pertolongan mengangkat koper. Setibanya di Tsuruoka pun, profesor saya langsung membantu saya tanpa diminta. Saya juga punya tips cantik ibu hamil yang sedang melakukan perjalanan udara:

1. Mintalah surat keterangan dari dokter kandungan sebelum melakukan penerbangan. Surat ini cukup penting untuk ditunjukkan pada petugas counter untuk memberikan notifikasi dan informasi kepada maskapai bahwa ada penumpang yang sedang hamil lengkap dengan usia kehamilan. Isi surat biasanya menjelaskan kondisi kesehatan ibu dan janin. Jangan ragu untuk meminta dokter untuk menuliskan apa adanya kondisi ibu dan janin. Hal ini akan mempengaruhi bentuk perlakuan pihak maskapai pada Anda jika suatu ketika membutuhkan bantuan khusus. 
2. Usahakan untuk tidak melewati body check scanner. Radiasinya memang tidak terlalu kuat dan mungkin di-set aman untuk ibu hamil, tapi tidak ada salahnya dihindari dan memilih pengecekan by person, boleh kok, dan sudah sewajarnya demikian. Waktu itu saya hanya bilang 'saya sedang hamil', maka security wanita baik di bandara Soetta ataupun Haneda akan dengan senang hati melayani. 
3. Pakailah flat shoes. Hindarkan badan dari lelah berkepanjangan dan kurang bermanfaat, misalnya dengan menggunakan alas kaki yang nyaman dan tidak menyakitkan, walaupun heels tidak terlalu tinggi tapi saya jauh lebih memilih flat shoes karena tidak ada tekanan ekstra di satu titik kaki
4. Pilihlah kursi pesawat yang dekat aisle agar lebih leluasa keluar-masuk lavatory. Terutama hamil muda yang masih sering muntah atau mabuk perjalanan, dan hamil tua yang sudah sering kebelet pipis. 
5. Selalu siap makanan dalam tas. Jangan hanya mengandalkan makanan dari dalam pesawat atau bandara. Jika bisa bawa bekal dari rumah sebelum perjalanan apa salahnya. Tanpa harus repot beli dan mudah didapat. Bumil jangan sampai kelaparan. Sering ngemil yang sehat dan bergizi adalah kunci bugar dan tetap fit. 
6. Bawalah tas yang ringan dalam kabin. Jangan menyiksa diri, apalagi sedang hamil, bawa tas yang ringan dengan isi seperlunya saja. 
7. Lakukan apapun untuk membuat Anda dan bayi tenang. Dengarkan musik atau membaca Al-Qur'an. Jangan lupa bahwa kondisi mental janin sepenuhnya dipengaruhi oleh kondisi sang ibu.

Sayangnya saya tidak sempat mengambil foto saat saya melakukan penerbangan, namun saya masih sangat ingat kondisi saya saat itu. Begitu kelelahan dan kesepian. Tapi berusaha kuat dan sehat demi sang buah hati dalam perut Alhamdulillah semua lancar dan saya tiba di Tsuruoka dengan sehat dan selamat. Tips paling penting adalah, selalu ajak ngobrol dedek dan berdoa pada Allah... InshaAllah doa ibu hamil yang sedang bermusafir sangat diijabah oleh Allah, wallahualam...

Comments

Popular posts from this blog

THINGS TO DO IN JAPAN #8-Hanami (Sakura party)

KABUL, AFGHANISTAN: Pemandangan kota

Rock Festival of Agriculture in Tsuruoka, 29 September 2013