KULIAH DI JEPANG: Ujian Masuk Program Master di Yamagata University

Alhamdulillah hari ini terlewati juga.. Maha Besar Allah dengan segala rahmat dan karunia Nya.
Hari ini saya telah selesai melaksanakan ujian masuk Master Degree dari Yamagata University, Japan. Cukup mengherankan memang sebagai penerima beasiswa Monbukagakusho, saya pikir sudah tidak perlu lagi ada ujian masuk, namun ternyata aturan tetaplah aturan. Sehingga perlu dicatat untuk teman-teman yang sudah tertera namanya dalam daftar penerima beasiswa Monbukagakusho harus tetap mempersiapkan diri untuk melakukan ujian masuk universitas. Aturan ini juga berlaku untuk semua jenis beasiswa karena prosedur atau aturan masuk universitas tetap harus dijalankan.

Jenis ujian masuk universitas untuk program S2 di Jepang tidaklah sama di setiap universitas, ada yang hanya perlu presentasi dan ada yang perlu written exam seperti saya. Di Yamagata University, ujian dilakukan dalam dua tahap, yaitu ujian tulis dan wawancara. Soal yang diujikan dalam ujian tuliis dibuat oleh sensei/profesor masing-masing yang bobotnya juga akan ditentukan sendiri oleh sensei yang bersangkutan. Jika beruntung, sensei akan secara gamblang menjelaskan pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan diujikan (seperti kasus saya) sehingga cukup belajar dari kisi-kisi yang diberikan sensei saja. Hal ini cukup meringankan dan membantu mahasiswa karena antisipasi terhadap studi kasus di Jepang yang sewaktu-waktu akan diujikan bisa dipelajari dengan matang terlebih dahulu. Namun, ada pula sensei yang cukup kibishi (strict) dengan tidak memberitahukan kilasan pertanyaan yang akan diajukan, sehingga mahasiswa harus memperlajari sendiri studi kasus yang jauh berbeda dengan yang sudah dipelajari di negaranya.

Ujian tulis dilakukan di suatu ruangan tertutup dengan jumlah peserta bergantung pada jumlah pendaftar. Peserta wajib membawa kartu ujian yang dikirim melalui post ke alamat rumah oleh pihak kampus. Pakaian wajib tidak ada, namun secara otomatis para peserta mengenakan jas dan pakaian resmi lainnya.


Jawaban harus ditulis menggunakan pensil. Lebih baik bawa banyak persediaan pensil dan penghapus. Ada kasus teman saya orang Kenya yang hanya bawa 2 bolpen dan keduanya tidak berguna. Waktu ujian adalah 2 jam (13.00-15.00) yang menurut saya adalah waktu yang sangat cukup untuk menulis jawaban yang sangaaaat panjang dan deskriptif. Alhamdulillah terbantu...

Setelah ujian selesai, para peserta diperkenankan untuk menuju ruang wawancara dan menunggu giliran dipanggil. Sesi wawancara tidak cukup lama, hanya 20 menit dan tergantung dari sensei-sensei yang bertanya. Teknisnya, akan ada banyak sensei yang duduk di depan peserta untuk bertanya visi misi belajar, rencana jangka panjang dan rencana belajar. Saran saya, jangan panik dan gugup, relaks saja, kebetulan bahasa Inggris orang Indonesia lebih bagus dibanding orang Jepang walaupun setingkat sensei. Tapi, saya sarankan pula untuk sedikit-sedikit menggunakan bahasa Jepang jika tau. Kesan pertama bergitu berharga :)

Selang 20 menit berlalu, pertanyaannya cukup ringan dan alhamdulillah lancar. Saya menjawab pertanyaan dengan santai dan tidak ada yang saya buat-buat. Jujur saja lah, nggak perlu dibagus-baguskan atau terkesan keren, hehe....

Satu hal yang membuat saya trenyuh adalah kehadiran anak di dalam perut saya yang justru menenangkan saya. Sempat terlontar dari teman yang pengalaman hamil dan sambil ujian mengatakan bahwa anak akan sadar bahwa ada ketegangan dalam diri ibunya sehingga anak akan cenderung bergerak lebih dan memungkinkan mengganggu sang ibu. Terutama ketika wawancara, teman saya mengatakan bahwa si anak juga sadar bahwa sang ibu sedang mengobrol sehingga mungkin ada kecenderungan si anak juga ingin ngobrol :D
Subhanallah... anak saya seakan-akan mengerti apa yang harus dan tidak harus dilakukan. Ia bergerak sangat sedikit ketika saya ujian dan bergerak cukup banyak ketika saya selesai ujian. Seakan-akan ia tau bahwa saya sedang ujian dan tidak ingin mengganggu sang ibu. Subhanallah....

Comments

Popular posts from this blog

THINGS TO DO IN JAPAN #8-Hanami (Sakura party)

KABUL, AFGHANISTAN: Pemandangan kota

Rock Festival of Agriculture in Tsuruoka, 29 September 2013