Posts

Showing posts from April, 2017

KABUL AFGHANISTAN: Budaya makan

Image
Satu dari sekian banyak budaya orang Afghanistan yang paling saya suka adalah budaya makan. Di Indonesia, terutama di desa, atau di kalangan rumah saya, makan pagi, siang dan malam rata-rata dilakukan sendiri-sendiri dan hanya di meja makan, bahkan kadang-kadang ada pula yang suka dibawa ke kamar, sambil nonton tv seperti adik saya. Budaya ini akan saya ubah ketika Zahra sudah cukup besar nantinya, bahwa makan harus bersama, dan tidak boleh melakukan kegiatan lain selain makan. Di Kabul, budaya ini sudah diterapkan. Ketika makan, semua orang, baik itu anak-anak atau orang dewasa harus berada di ruang makan dan ketika makan, tidak boleh melakukan kegiatan apapun selain sibuk makan. Biasanya, kaum perempuan akan menyiapkan makanan di dapur, termasuk yang masih remaja. Orang Afghanistan tidak meletakkan makanan di atas meja. Semua diletakkan di lantai dan mereka akan duduk melingkar mengitari makanan. Ketika makanan sudah siap, semua makanan akan dibawa ke ruang makan, dibantu oleh kaum

KABUL AFGHANISTAN: Kesan Pertama

Image
Masih sangat lekat teringat ketika pertama kali kami memutuskan untuk berkunjung dan bertemu keluarga di Afghanistan. Tanah kelahiran suami saya yang belum pernah saya injakkan kaki disana bahkan untuk sekedar bertemu keluarga besar. Selama dua tahun ini, saya hanya mendengar banyak cerita tentang Afghanistan, terutama Kabul, baik dari suami saya langsung, maupun dari internet. Kesan dan bayangan akan Kabul berdasarkan cerita suami adalah sebuah kota yang sangat religius, kental akan nuansa islam, kering dan gersang karena termasuk dalam tanah middle east, serta menyeramkan dan masih banyak senjata api dimiliki oleh beberapa orang secara ilegal. Belum lagi ditambah banyaknya kasus pemboman bunuh diri yang bisa terjadi kapanpun dan dimanapun. Dalam benak saya, lebih baik tidak pernah mengunjungi Kabul karena sangat berbahaya. Sejenak setelah pesawat kami landing di bandara Kabul, beberapa hal yang saya pikirkan ternyata salah. Kabul saya ibaratkan seperti kota yang berada dalam

NGASUH ANAK DI JEPANG Part 1 #PAUD

Banyak orang yang setuju bahwa presiden adalah salah satu orang yang paling sibuk dalam mengurus sebuah bangsa dan Negara. Saya pun sangat setuju dengan pemikiran tersebut. Bagaimana tidak. Segala ucapan, perbuatan, tindakan dan keputusan seorang presiden akan menentukan nasib rakyat. Tidak hanya untuk saat ini tapi juga untuk masa datang. Bentuk penerapan keputusan dan segala pertimbangan presiden juga akan sangat berpengaruh besar terhadap karakter bangsa. Akan dibuat seperti apa bangsa ini, presiden adalah ujung tombaknya. Analogi presiden sangat cocok disamakan dengan peran seorang ibu dalam sebuah keluarga. Bahkan ada pula ungkapan bahwa ibu adalah jiwa sebuah keluarga. Jika jiwa itu sehat, aktif dan selalu gembira, maka badan pun akan mengikuti. Sama hal nya dengan sebuah keluarga, jika peran ibu sangat optimal, dipegang oleh sosok yang cerdas, religious, pekerja keras, pantang menyerah dan selalu bahagia, maka anggota keluarga lain pun akan mengikuti. Saya sangat meras

HIDUP DI JEPANG: Melahirkan

Image
Pengetahuan saya tentang prosedur rumah sakit dalam menghadapi proses melahirkan di Indonesia memang sangat minim, tapi menurut saya prosedur melahirkan di Jepang patut diacungi jempol dan layak ditiru oleh sistem rumah sakit di Indonesia, baik itu pelayanan hingga prosedur pembayaran. Alhamdulillah anak pertama saya, Fatimah Zahra Qambari, telah lahir pada Jumat 18 Maret 2016 dalam kondisi normal dengan proses operasi sesar di Rumah Sakit Shonai, Tsuruoka, Yamagata prefecture, Jepang. Karena Zahra adalah anak pertama maka pengetahuan saya tentang melahirkan dan segala prosesnya hanya saya tau dari cerita Mama saya dan beberapa orang teman. Ditambah dengan proses melahirkan yang saya alami tidak di Indonesia membuat saya harus lebih banyak membaca dan tanya kanan-kiri. Terlebih karena kemampuan bahasa Jepang saya tidak terlalu bagus sehingga menambah daftar panjang tantangan-tantangan yang harus saya lewati selama melahirkan disini. Berikut beberapa hal yang saya alami saat proses me

THINGS TO DO IN TSURUOKA: Climb (or sled) in Mount Haguro

Image
Salah satu destinasi yang saya rekomendasikan untuk dikunjungi ketika singgah di Tsuruoka adalah Gunung Haguro. Gunung Haguro dipercaya oleh warga setempat sebagai lambang dari 3 dewa, yang terdiri dari gunung gassan, gunung yudono dan gunung haguro. Wisatawan memilih berkunjung ke gunung haguro di musim yang mereka kagumi keindahannya, saya pribadi sangat suka berkunjung ketika musim dingin karena bisa sekalian main sledding di atas salju, Letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota. Memakan waktu sekitar satu jam menggunakan bis dan 30 menit menggunakan mobil. Akses transportasi publik juga sangat mudah didapat namun tarifnya agak mahal. Berikut sharing pengalaman saya saat berkunjung ke gunung haguro menggunakan fasilitas bus umum. 1. The Kanji 羽黒山 Pertama-tama pastikan bahwa Anda dapat menghafal huruf kanji untuk gunung haguro. Karena pada dasarnya ada dua halte pemberhentian, yaitu di bagian atas/puncak gunung dengan kanji 羽黒山 dan di bagian bawah gunung. Bedanya adalah j